
Manuel Pellegrini telah resmi menjadi pelatih baru Manchester City, kontrak berdurasi 3 tahun telah ditandatangi oleh pelatih asal Chile tersebut. Pemain-pemain baru macam Fernandinho dan Jesus Navas telah didaratkan untuk mendukung kerja pelatih berjuluk "The Engineers" atau insinyur tersebut. Menarik untuk dilihat apa saja yang harus dibenahi dan dibetulkan oleh sang insinyur. Seperti yang dilansir 'Skysport', berikut inilah ulasannya.
1. Menyelesaikan masalah kontrak pemainnya.
Carlos Tevez, Gareth Barry, Joleon Lescott, adalah nama-nama pemain yang kontraknya akan segera habis tahun depan. Apakah Pellegrini akan menjualnya dan menggunakan uang hasil penjualan untuk pemain baru atau melepaskan mereka secara gratis musim depan atau bahkan pula memperpanjang kontrak mereka?. Carlos Tevez sendiri diyakini menjadi pemain yang paling mungkin hengkang, beberapa klub besar Eropa seperti AC Milan dan Juventus masih menyatakan minatnya. Hanya mencetak 16 gol di semua kompetisi musim lalu mungkin menjadi bahan acuan bagi Pellegrini untuk berpikir melepasnya.
2. Membangun hubungan antara pelatih dan pemain
Rumor tidak baiknya hubungan pelatih Roberto Mancini dan para pemainnya mengemuka setelah Manchester City kalah dengan memalukan oleh Wigan di final piala FA. Sekarang, tugas Pellegrini untuk membangun hubungan baik antara pemainny dengan dirinya agar terjadinya keharmonisan dalam ruang ganti. Memang pelatih dan pemain tidak diharuskan membina hubungan baik, namun sepertinya dalam sepakbola modern, hal itu merupakan kunci kesuksesan sebuah tim.
3. Memutuskan masa depan Sinclair dan Rodwell
Scott Sinclair dan Jack Rodwell datang ke City musim lalu namun tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya di musim pertama mereka. Musim Rodwell hancur setelah cedera serius membuatnya absen lama, dan posisinya sekarang makin tidak jelas setelah kedatangan Fernandinho. Sinclair nasibnya tidak berbeda jauh dengan rekannya ini, menjadi pemain berlebih di skuad City serta tak mampu menembus tim utama, selalu memulai pertandingan dari bangku cadangan, apalagi kedatangan Jesus Navas makin mengecilkan peluangnya bertahan di Etihad. Kedua pemain ini masih muda dan bisa menjadi tumpuan City di masa depan, menarik untuk disimak bagaimana langkah Pellegrini untuk mengurusnya.
4. Mengembangkan sektor pembinaan pemain muda
Pellegrini harus bisa mengembangkan sektor pembinaan pemain, sesuatu yang gagal dikembangkan pendahulunya. Klub berinvestasi sangat besar di sektor ini dan Pellegrini diharapkan mampu dengan baik memperhatikannya. Mancini tercatat tak pernah mengunjungi tempat pelatihan pemain mudanya dan itu harus menjadi tugas Pellegrini sendiri yang suka dengan pemain muda binaan klub. Walau City tetap akan 'berisik' di bursa transfer, tapi merupakan hal penting jika City mampu menelurkan pemain berbakat dari binaannya.
5. Membuat City ke arah yang baru
Direktur Olahraga City, Tsiki Begiristain, telah menegaskan akan menerapkan pola 4-3-3 menyerang di tiap sektor dari junior sampai senior. Ini merupakan hal yang diemban oleh Pellegrini yang akan juga berusaha menjual dan membeli pemain sesuai dengan skema tersebut. City masih trauma dengan skema 3-5-2 Mancini yang gagal memberi angin positif dan cenderung merusak skema awal 4-2-3-1.
6. Membangun hubungan baik dengan fans
Membangun hubungan yang baik dengan fans City sangatlah penting, apalagi dengan Roberto Mancini yang sudah dianggap pahlawan oleh sebagian besar fans, Manchester United yang menjadi juara bertahan, serta kembalinya Mourinho ke Chelsea. Pellegrini harus menarik hati fans dengan trofi dan awal musim yang bagus.
7. Menjamin ketajaman di lini depan
Ketajaman Robin van Persie musim lalu bersama Manchester United sukses membuat klubnya mraih trofi. Pellegrini sendiri membutuhkan striker yang setidaknya mampu mencetak minimal 20 gol tiap musimnya. Nama-nama seperti Lewandowski, Cavani, dan El Shaaraway disiapkan oleh pihak City untuk mendongkrak ketajaman di lini depan. Aguero sebenarnya merupakan tipe striker tajam di depan gawang, namun penurunan kualitasnya musim lalu membuat Pellegrini berpaling ke muka baru.
8. Lebih baik di Eropa
Manchester City di bawah Roberto Mancini selalu gagal di Eropa. Klub bergelimang uang ini hanya dibawa sampai babak grup, bahkan musim lalu tidak meraih kemenangan dan terjerembab di dasar grup. Tugas berat bagi Pellegrini untuk mendongkrak prestasi klub di Eropa. Dia harus mampu menularkan kemampuannya dalam membawa klub-klub yang ditukanginya berprestasi di Eropa seperti saat dirinya melatih Villareal dan Malaga. Kekalahan dari klub terdegradasi Wigan Athletic di final piala FA juga harus diperbaiki sedemikian rupa sehingga tidak terjadi lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar