Minggu, 26 Mei 2013

Kaka Sambut Ancelotti



Carlo Ancelotti memang belum pasti melatih Real Madrid musim depan, tapi jika jadi bergabung, pemain yang paling bahagia adalah Kaka. Sebab dengan kedatangan Ancelotti, dia bisa kembali ke performa terbaiknya.

Sejak didatangkan dari AC Milan pada 2009 lalu dengan biaya transfer 65 juta euro dan digaji 9 juta euro per tahun, Ricardo Kaka, belum bisa menunujukkan performa terbaiknya. Karirnya justru anjlok dan sering berada di bangku cadangan. Hal ini pulalah yang membuat dirinya sering dikaitkan dengan pintu keluar Real Madrid. Flamengo, AC Milan, dan Sao Paulo menjadi beberapa klub yang berminat meminangnya namun gagal karena gaji besar yang dimilikinya.

Namun, jika Ancelotti resmi melatih Real Madrid musim depan, lembaran karir pemain asal Brazil ini sepertinya akan berubah. Seperti diketahui, Ancelotti adalah pelatih yang paling mengenal Kaka. Keduanya sempat bekerja sama selama 6 tahun di AC Milan dan merengkuh gelar Liga Champions pada 2007, sekaligus menobatkan Kaka sebagai pemain terbaik dunia di tahun yang sama.

Keduanya berpisah pada 2009, Kaka hengkang ke Real Madrid yang membuat sinarnya meredup, sementara nasib lebih baik menaungi Ancelotti, dimana dia mampu membawa Chelsea merengkuh 3 gelar di musim pertama, dan kemarin berhasil membawa PSG juara Liga Perancis.

Real Madrid sendiri pernah mencoba membawa Ancelotti pada 2009 lalu, namun ditolak karena pelatih asal Italia ini lebih tertarik melatih klub Inggris, Chelsea. Kini, Real Madrid mencoba mendatangkannya lagi, tapi sepertinya bakal menemui kegagalan kembali, karena pemilik PSG terang-terangan telah menolak tawaran Real Madrid untuk pelatihnya tersebut.


Lewandowski Menuju Munchen



Setelah Mario Gotze, kini Munchen menargetkan pemain Dortmund lainnya, Robert Lewandowski, untuk menciptakan era baru Munchen di tangan pelatih Josep Guardiola, musim depan.

Bayern Munchen seolah tak pernah puas, tak cukup merengkuh gelar Liga Champions dan berkesempatan meraih treble jika menang atas Stuttgart di ajang DFB Pokal, Munchen malah ingin membangun era baru musim depan. Setelah Gotze, Munchen hampir dipastikan mendatangkan Lewandowski musim depan.

Hal ini diamini oleh pelatih Munchen, Jupp Heynckes, dalam wawancaranya dia mengatakan, "penerus saya akan dengan mudah mengambil alih tim yang sudah sempurna,"

"Kita tahu Mario Gotze akan bergabung musim depan, dan Lewandoski takkan digantungkan nasibnya terlalu lama, dan kemudian, kamu akan mendapat dua top striker berkualitas."

"(Chairman) Karl Heinz Rummenigge, telah mengambil peran penting untuk membentuk tim musim ini, salah satunya dengan transfer riskan, Javier Martinez. Maksud saya riskan itu adalah harganya yang mahal, bukan kualitasnya, begitu pula dengan Shaqiri dan Dante."

"Para pemain sudah menargetkan sukses besar, dan Bayern akan membuktikkan bisa meraih banyak hal, tapi itu cukup mungkin jika era baru persepakbolaan Eropa itu dimulai dari Bayern Munchen."

Munchen bergelimpangan sukses musim ini, setelah memastikan juara Liga Jerman dengan selisih 25 poin atas peringkat 2, Dortmund, mereka juga berhasil merengkuh gelar Liga Champions setelah menunggu selama 12 tahun. Munchen telah mengoleksi 5 gelar Champions dan menyamai perolehan raksasa Inggris, Liverpool.


Aguero Perpanjang Kontrak di City



Sergio Aguero menunjukkan kesetiannya untuk Manchester City. Hal itu terbukti dengan perpanjangan kontraknya sampai 2017. Sebelumnya, Aguero masih terikat kontrak sampai 2016, sejak bergabung pada 2011 lalu dari Atletico Madrid.

Perpanjangan kontrak Aguero sendiri dipercaya atas permintaan pelatih baru City, Manuel Pellegrini, yang sekaligus juga bertujuan untuk  meredakan rumor kepergiannya ke Real Madrid ataupun Monaco.

"Saya merasa bahagia di City dan merasa dihargai," kata Aguero di website resmi City.

"Saya sudah berada disini selama 2 tahun, tapi kadang saya merasa sudah sepanjang hidup, Saya memiliki hubungan yang luarbiasa dengan fans. Mereka selalu mengingatkan kepada saya tentang gol juara saat menghadapi QPR."

"Sekarang saya bersiap untuk musim depan dan berjuang untuk merebut kembali gelar." 

Sergio Aguero terkenal sejak mencetak gol injury time saat menghadapi QPR di musim 2011/2012, yang sekalgus merebut gelar dari rival sekotanya, Manchester United. Sepanjang karirnya di City, Aguero berhasil mencetak 47 gol dalam 88 pertandingan.





Lazio Juara Coppa Italia



Lazio berhasil merengkuh gelar Coppa Italia setelah menundukkan rival sekotanya, AS Roma, di Stadio Olimpico. Senad Lulic menjadi pahlawan kemenangan Lazio setelah sepakannya berhasil menembus jala gawang Roma yang dikawal Bogdan Lobont.

Menjuarai Coppa Italia sekaligus membuat Lazio,yang hanya finis di posisi 7 klasemen akhir Serie A, mengamankan tiket menuju Liga Europa musim depan. Ironisnya, kekalahan Roma atas rivalnya ini, memastikan mereka absen di kompetisi  Eropa musim depan, padahal berada satu strip di atas Lazio di klasemen Serie A.

Pencetak gol tunggal, Senad Lulic, mengatakan, "kemenangan ini takkan terlupakkan, saya berada di momen yang tepat. Saya persembahkan gol ini untuk istri saya, yang sedang mengandung."

Pertandingan yang sebelumnya dimeriahkan artis Korea Selatan, PSY, ini berlangsung menarik, tensi panas keduanya jelas terlihat. Di babak pertama, Lazio terus menekan pertahanan Roma, walaupun Roma memegang pengusaan bola sepanjang babak pertama.

Miroslav Klose menemukan peluang terbaiknya setelah sundulan jarak dekatnya ke arah gawang Roma, masih bisa diantisipasi dengan sigap oleh Lobont. Roma kemudian membalas dengan tendangan jarak jauh Mattia Destro, hasil umpan gelandang Marquinho, tapi sayang masih melebar.

Lazio sebenarnya bisa unggul lebih dulu pada menit 67, jika saja umpan Lulic dari sisi pertahanan Roma  mampu diselesaikan dengan baik oleh Klose. Petaka bagi Roma datang 3 menit kemudian, ketika umpan Antonio Candreva yang sempat digagalkan Lobont, berhasil diceploskan oleh Lulic dengan mulus ke gawang.

Roma mencoba membalas, salah satunya dengan tendangan bebas kapten Francesco Totti, namun sayang masih membentur mistar gawang. Roma terus mengepung pertahanan Lazio jelang akhir pertandingan, namun sayang perjuangan mereka tak menghasilkan apapun sampai wasit Rizolli, meniup peluit tanda pertandingan usai.

Skor 1-0 cukup untuk memastikan Lazio menjuarai Coppa Italia dan mempertahankan rekor selalu menang atas rival abadinya tersebut.