
Antonio Cassano Menyesal karena tak mampu menunjukkan kemampuan aslinya bersepakbola secara maksimal, dia mengaku telah menyia-nyiakan masa mudanya dengan tidak mengembangkan karirnya dan lebih sering melakukan tindakan kontroversial dari pada prestasi di lapangan.
Dalam wawancara dengan televisi Italia, Italia 1, dia menuturkan bahwa merupakan kesalahannya, dia tidak memiliki karir yang lebih cemerlang. Pemain yang sempat melambung namanya sejak membela klub kota kelahirannya, Bari, di masa mudanya itu menuturkan, "Saya sudah bermain di banyak klub besar, tapi hanya sedikit berperan. Saya hanya melakukan 50 persen dari apa yang seharusnya saya lakukan, saya selalu mendapatkan berbagai cara untuk tidak latihan secara profesional."
Cassano telah bermain di banyak klub besar seperti Roma,Real Madrid, AC Milan, dan kini Inter Milan. Namun sepanjang karirnya, dia lebih terkenal dengan perilaku 'Cassanate' nya (tindakan indipliner dan kontroversial) daripada prestasi yang dia buat di lapangan.
"Saya akan mengatakan kalau saya melakukan kesalahan sebanyak 99 persen dari waktu yang telah saya miliki," dia mengakui. "Bagaimanapun, saya selalu berada di posisi yang salah, saya berubah dari orang baik menjadi buruk dengan sangat cepat."
Cassano yang hengkang dari klub rival AC Milan pada awal musim ini, mulai diragukan masa depannya seiring dengan kabar akan dipecatnya pelatih Andrea Stramaccioni dari kursi kepelatihan Inter. Ironisnya, Cassano hengkang awal musim ini dari klub yang telah menyelamatkan nyawanya dari penyakit jantung yang sempat mengancam karir si pemain sendiri.
"Saya bukan orang yang taat, namun saya yakin saat saya di ambulans menuju rumah sakit, saya melihat seseorang berdiri di depan saya, kemudian saya meminta dia untuk melakukan apapun agar saya dapat melihat anak saya kembali."Tambah Cassano.
"Saya takut menjadi sekarat dan tak bisa melihat anak saya lagi," Cassano sendiri memiliki dua orang anak dan memberi saran kepada mereka untuk tidak mengikuti jejaknya bermain sepakbola.
"Saya sudah lelah bersepakbola, terlalu banyak orang munafik." Tutup Cassano.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar